Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, dikabarkan tengah mempersiapkan perubahan besar pada strategi penamaan sistem operasinya. Menurut laporan terbaru dari Mark Gurman di newsletter Power On Bloomberg, perusahaan tersebut akan melakukan rebranding signifikan untuk sistem operasi mereka pada ajang Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025 yang dijadwalkan berlangsung bulan ini. Perubahan ini akan mengadopsi skema penomoran berbasis tahun rilis, serupa dengan pendekatan yang digunakan oleh produsen otomotif.
Mulai tahun ini, sistem operasi Apple akan diberi nama sesuai dengan tahun peluncurannya. Sebagai contoh, pembaruan sistem operasi yang dirilis tahun ini akan dikenal sebagai iOS 25, macOS 25, iPadOS 25, dan visionOS 25. Strategi ini diharapkan akan memberikan fleksibilitas lebih bagi Apple untuk meluncurkan pembaruan minor secara berkala, sekaligus memperkuat citra bahwa perangkat lunak mereka selalu mutakhir dan berorientasi masa depan.
Secara pemasaran, penamaan berdasarkan tahun dianggap lebih intuitif dan mudah dipahami oleh konsumen. Langkah ini juga dipandang sebagai upaya untuk membuat Apple selalu terlihat selangkah lebih maju di mata publik. Selain itu, rebranding ini memiliki tujuan lebih jauh, yakni menciptakan pengalaman yang lebih terpadu dan konsisten di seluruh lini produk Apple, dengan desain antarmuka yang akan terinspirasi dari visionOS yang digunakan pada Apple Vision Pro.
Meskipun sistem operasi akan mengalami perubahan nama drastis, Gurman menegaskan bahwa perangkat keras iPhone 17, yang dijadwalkan rilis tahun ini, tidak akan mengikuti pola penamaan berbasis tahun seperti iPhone 26. Keputusan ini, menurut laporan Phone Arena pada Senin (2/5/2025), berbeda dengan strategi Samsung yang pernah melompati penomoran langsung ke Galaxy S20 pada tahun 2020. Gurman menjelaskan bahwa konsumen sudah sangat akrab dengan pola penamaan iPhone saat ini. Jika Apple tiba-tiba mengubahnya, hal itu justru bisa menimbulkan kebingungan dan membuat model lama terasa cepat usang, sesuatu yang ingin dihindari Apple.
Gurman juga menilai bahwa rebranding sistem operasi ini merupakan bagian dari strategi Apple untuk mengalihkan perhatian publik pada WWDC 2025. Dengan menonjolkan pembaruan besar pada perangkat lunak, Apple berharap dapat meredam sorotan terhadap dugaan ketertinggalan mereka dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). Pasalnya, kompetitor seperti Samsung dan Google sudah lebih dulu menghadirkan beragam fitur AI canggih pada perangkat mereka.
Meski tidak akan berganti nama, iPhone 17 dipastikan akan membawa sejumlah perubahan signifikan, baik dari segi desain maupun peningkatan spesifikasi. Salah satu bocoran menyebutkan bahwa hampir seluruh lini iPhone 17 – kecuali mungkin model dasar – akan dibekali dengan RAM 12 GB sebagai standar, menjanjikan performa yang lebih optimal.