Kegagalan total dalam meraih satu pun gelar di musim 2024-2025 memicu Inter Milan untuk melakukan cuci gudang besar-besaran pada bursa transfer musim panas 2025. Langkah drastis ini diambil untuk menyegarkan skuad dan ambisi mereka yang meredup.
Tidak tanggung-tanggung, klub berjuluk Nerazzurri ini dilaporkan berencana mendepak total enam pemain dari tim utama. Keputusan strategis ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang signifikan di dalam skuad, sekaligus membuka pintu bagi pemain baru yang diharapkan mampu membawa angin segar untuk musim mendatang.
Musim 2024-2025 memang menjadi periode yang penuh kekecewaan bagi Inter Milan. Mereka bertekad menebus kegagalan pahit tersebut setelah tak mampu meraih satu pun trofi di semua kompetisi yang diikuti.
Di ajang domestik, Serie A 2024-2025 menjadi saksi bisu kegagalan tim besutan Simone Inzaghi. Mereka harus puas di posisi kedua, hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen, Napoli. Sementara itu, di kompetisi piala domestik seperti Coppa Italia dan Supercoppa Italiana, tim yang bermarkas di Giuseppe Meazza ini harus mengakui keunggulan rival sekota, AC Milan, setelah tersingkir di semifinal Coppa Italia dan kalah di final Supercoppa Italiana.
Puncak dari serangkaian kegagalan itu terjadi di panggung Eropa. Di Liga Champions 2024-2025, Inter harus menerima kenyataan pahit setelah dihajar telak 0-5 oleh raksasa Prancis, PSG, yang mengakhiri impian mereka untuk meraih gelar juara.
Rentetan hasil buruk ini mendorong Tim Hitam-Biru untuk melakukan perombakan besar di pasar pemain. Namun, sebelum mendatangkan wajah-wajah baru, Inter harus melepas enam pemain lama pada jendela transfer musim panas 2025.
Dilansir dari laporan Calciomercato dan Corriere della Serra, La Beneamata akan lebih dulu mendepak Marko Arnautovic dan Joaquin Correa. Keduanya akan dilepas lantaran kontrak mereka akan berakhir pada 30 Juni 2025, memberikan manajemen Inter kesempatan untuk membersihkan daftar gaji.
Selain itu, Inter juga berencana melepas pemain yang masih terikat kontrak namun dinilai kurang memberikan dampak signifikan bagi tim, yaitu Mehdi Taremi dan Kristjan Asllani.
Mehdi Taremi, yang bergabung dengan status bebas transfer pada musim panas 2024, gagal memenuhi ekspektasi tinggi. Dari 43 penampilannya, penyerang asal Iran ini hanya mampu mencatatkan 3 gol dan 9 assist, sebuah statistik yang jauh di bawah standar yang diharapkan.
Sementara itu, Kristjan Asllani akan dijual untuk menambah dana segar di bursa transfer musim panas 2025. Dengan kontraknya yang baru akan berakhir pada tahun 2028, Nerazzurri optimis dapat meraih keuntungan finansial yang lumayan besar dari penjualannya.
Tak berhenti di situ, Inter juga mempertimbangkan untuk melepas beberapa pilar yang masih memiliki kontrak jangka panjang, seperti Yann Bisseck dan Davide Frattesi. Keduanya akan dilepas dengan alasan yang berbeda.
Yann Bisseck menjadi target pelepasan Inter karena bek muda ini sedang menjadi buruan serius dua tim papan atas Inggris, Manchester United dan West Ham United. Dengan kontraknya yang masih tersisa empat tahun lagi, Inter Milan sangat yakin bisa meraup keuntungan besar dari penjualan potensial Bisseck.
Di sisi lain, Davide Frattesi dikabarkan akan dilepas karena ketidakbetahannya dengan peran yang diberikan oleh pelatih Simone Inzaghi. Pemain berusia 25 tahun itu merasa tidak nyaman dengan statusnya sebagai supersub dan sangat mendambakan peran sebagai pilihan utama di tim. Laporan dari sumber yang sama mengindikasikan bahwa Frattesi bahkan telah menemukan destinasi barunya, yaitu AS Roma. Mengingat kuatnya keinginan sang pemain untuk hengkang, Inter pun memasukkan namanya dalam daftar jual di musim panas ini.