panji.id, JAKARTA – Federasi sepak bola dunia, FIFA, ikut menyorot kemenangan krusial Timnas Indonesia kontra China dengan skor 1 – 0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6) malam.
FIFA mengulas performa agresif skuad Garuda sejak peluit awal dibunyikan. Di sisi lain, China digambarkan memilih strategi bertahan yang rapat sembari menunggu celah untuk melancarkan serangan balik cepat.
Menurut versi FIFA, Timnas Indonesia mendominasi penguasaan bola pada babak pertama. Pergerakan dinamis dari kombinasi Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, dan Ole Romeny berhasil menciptakan berbagai peluang, meski gol belum tercipta hingga memasuki setengah jam laga.
China sempat mengancam gawang Emil Audero Mulyadi melalui beberapa transisi cepat. Namun, kinerja lini belakang yang dikawal Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner yang solid, membuat penyerang China kesulitan menembus pertahanan. Debut Emil Audero Mulyadi juga sempurna; kiper Como FC ini tampil gemilang dengan melakukan sejumlah penyelamatan berkelas.
Momentum skuad Garuda akhirnya datang pada menit ke-42 ketika gelandang Ricky Kambuaya dijatuhkan di kotak penalti. Wasit langsung menunjuk titik putih setelah mengecek VAR. Penyerang Oxford FC, Ole Romeny, dengan tenang mengeksekusi penalti dan membawa Indonesia unggul 1-0 dua menit jelang turun minum.
Pada babak kedua, China meningkatkan intensitas serangan dengan menekan pertahanan Timnas Indonesia. Namun, upaya skuad berjuluk Team Dragon itu gagal membuahkan hasil. Trio Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner tampil disiplin dan solid, sulit ditembus pemain China.
Indonesia pun mengakhiri pertandingan kontra China dengan skor 1 – 0. Kemenangan penting ini menempatkan Indonesia di posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan raihan 12 poin, sementara Arab Saudi berada di peringkat ketiga dengan 13 poin setelah pada laga sebelumnya mengalahkan Bahrain 2 – 0.
Berkat hasil ini, Indonesia dipastikan melaju ke putaran empat bersama Arab Saudi. Jepang dan Australia juga disebutkan akan langsung menuju putaran final Piala Dunia 2026, sementara China dan Bahrain secara otomatis tersingkir setelah menelan kekalahan pada laga kemarin.
“Alasan kami berada di sini dan berjuang sekuat tenaga adalah karena kami bermain untuk para suporter, untuk masyarakat. Kami berjuang demi lambang di dada, dan karena itu kami bekerja keras secara kolektif. Terima kasih, dan mari lihat bagaimana langkah kami selanjutnya (melawan Jepang),” tutur kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes. (lia/JPNN)
