Mendapati hunian kesayangan mengalami kerusakan tentu dapat mengganggu kestabilan emosi sekaligus stabilitas keuangan. Seringkali, kerusakan ini disangka murni karena faktor eksternal atau usia bangunan. Namun, siapa sangka, beberapa kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari ternyata justru bisa menjadi pemicu utama rumah cepat rusak.
Bukan hanya kegiatan yang terkesan kasar, bahkan aktivitas rutin yang tampak sepele pun berpotensi memperpendek usia bangunan dan isinya. Lantas, apa saja gaya hidup yang membuat rumah cepat rusak? Panji.id telah merangkumnya khusus untuk Anda.
1. Membiarkan Anak Bermain Semaunya
Masa pandemi lalu membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain di rumah, yang secara alami membuat hunian lebih cepat berantakan. Namun, jika dibiarkan bermain tanpa batasan, dampak pada kondisi fisik rumah bisa lebih parah. Contohnya, membiarkan anak bermain air di kamar mandi hingga menyemprotkannya ke langit-langit. Genangan air atau kelembapan berlebih di area langit-langit dapat menyebabkan timbulnya gelembung. Jika dibiarkan terlalu sering, bukan tidak mungkin langit-langit akan roboh. Oleh karena itu, penting untuk tetap memberlakukan aturan bermain yang jelas, bahkan di dalam rumah sekalipun.
2. Senang Memaku Seluruh Area Rumah
Untuk kebutuhan dekorasi atau menggantungkan sesuatu, memaku dinding memang sering menjadi pilihan. Namun, kebiasaan memaku terlalu sering atau di banyak titik bisa memicu kerusakan pada dinding. Proses memaku menimbulkan getaran yang kuat pada struktur dinding, sehingga jika dilakukan berulang kali dapat mempercepat timbulnya retakan. Selain itu, teknik memaku yang tidak tepat atau pemilihan lokasi yang salah juga berisiko merusak integritas dinding. Sebagai alternatif, ada banyak pilihan lain yang bisa dipertimbangkan, seperti gantungan tempel dengan perekat kuat yang cocok untuk barang-barang ringan, tanpa perlu merusak permukaan dinding.
3. Merokok di Dalam Rumah
Siapa sangka, kebiasaan merokok di dalam rumah tidak hanya berbahaya bagi kesehatan penghuninya, tetapi juga berkontribusi pada kerusakan rumah itu sendiri. Asap rokok yang berputar di dalam ruangan mengandung berbagai bahan kimia yang dapat menempel dan membuat langit-langit terlihat kusam lebih cepat. Belum lagi abu rokok yang mungkin beterbangan dan menempel pada furnitur seperti sofa, atau mengotori lantai, sehingga menuntut pembersihan yang lebih sering dan intensif. Demi kesehatan keluarga dan kondisi hunian, sebaiknya selalu merokok di luar rumah, atau lebih baik lagi jika Anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali.
4. Sering Membanting Pintu atau Jendela
Tindakan membanting pintu dan jendela, meskipun sering dianggap sepele, sejatinya menimbulkan getaran yang cukup signifikan pada dinding rumah. Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus, maka retakan pada dinding di sekitar kusen pintu atau jendela akan lebih cepat terlihat. Retakan ini cenderung lebih rentan muncul pada area sambungan dinding yang secara struktural memang lebih lemah dibandingkan bagian yang terbuat dari bata atau beton. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu menutup pintu dan jendela dengan perlahan untuk menjaga keutuhan dinding rumah Anda.
5. Memasak dalam Keadaan Pintu Tertutup
Bagi Anda yang memiliki dapur dengan konsep menyatu atau tanpa sekat, sangat penting untuk selalu membuka jendela dan pintu saat memasak. Jika Anda terbiasa memasak dalam keadaan pintu dan jendela tertutup, maka asap masakan akan terjebak dan berputar di dalam rumah. Terlebih lagi, jika Anda sedang memasak hidangan berminyak, cipratan dan uapnya dapat menempel pada dinding serta langit-langit. Akibatnya, rumah akan terlihat lebih kusam dan lusuh. Selain itu, aroma masakan yang terperangkap juga akan membuat udara di dalam ruangan terasa pengap dan tidak segar. Oleh karena itu, carilah waktu terbaik untuk memasak agar Anda dapat membuka pintu dan jendela tanpa khawatir lupa menutupnya kembali.
6. Malas Membenahi Kerusakan Kecil di Rumah
Sebagian orang cenderung membiarkan kerusakan minor di rumah, beranggapan bahwa hal itu tidak terlalu penting. Padahal, sikap abai ini justru dapat memicu kerusakan yang lebih besar dan tentu saja membutuhkan biaya perbaikan yang jauh lebih mahal. Sebagai contoh, membiarkan dinding yang terkelupas begitu saja akan membuat lebih banyak bagian dinding yang ikut terkelupas, dan pada akhirnya cat akan rusak total sehingga seluruhnya harus diganti. Contoh lain, jika pintu sulit ditutup dan tidak segera diperbaiki, efeknya Anda mungkin akan membantingnya saat menutup, yang kemudian memicu retakan pada dinding di sekitarnya. Alhasil, bukan hanya pintu yang perlu diperbaiki, tetapi juga dindingnya. Jadi, meskipun terasa sepele, segeralah perbaiki setiap kerusakan kecil di rumah Anda.
Demikianlah beberapa gaya hidup yang membuat rumah cepat rusak dan sebaiknya Anda hindari demi menjaga kondisi hunian tetap prima.