Panji.id , JAKARTA — FC Internazionale Milano, atau yang lebih dikenal sebagai Inter Milan, secara resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama mereka dengan pelatih Simone Inzaghi. Keputusan ini datang setelah Inzaghi sukses mengantar Nerazzurri melaju hingga babak final Liga Champions.
Pengumuman perpisahan ini, yang dipublikasikan di situs resmi klub, ditegaskan sebagai hasil rapat bersama yang dihadiri oleh manajemen Inter Milan dan Simone Inzaghi sendiri. Ini menunjukkan adanya kesepakatan dan saling pengertian di antara kedua belah pihak.
Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, secara khusus menyampaikan apresiasi mendalam. “Atas nama pemegang saham utama kami, Oaktree, dan seluruh jajaran klub, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Simone Inzaghi atas kerja keras, semangat, dan ketulusannya selama pertemuan ini,” ujar Marotta, sebagaimana dikutip dari situs resmi Inter pada Rabu (4/6/2025). Marotta menambahkan bahwa keterbukaan dan komunikasi yang baik antara klub dan Simone Inzaghi selama masa jabatannya telah membangun fondasi yang kuat, sehingga keputusan bersama ini dapat diterima dengan lapang dada oleh kedua belah pihak.
Masa kepemimpinan Inzaghi di Inter Milan akan selalu dikenang oleh para penggemar, pemain, direktur, dan seluruh staf klub sebagai era yang diwarnai gairah, profesionalisme tinggi, dan dedikasi luar biasa. Selama empat musim menukangi Nerazzurri, Simone Inzaghi sukses mempersembahkan total enam gelar bergengsi. Koleksi trofi tersebut meliputi satu gelar juara Serie A, dua gelar Coppa Italia, dan tiga gelar Piala Super Italia. Serangkaian pencapaian impresif ini turut mengembalikan Inter sebagai salah satu kekuatan papan atas, tidak hanya di Italia tetapi juga di kancah sepak bola Eropa.
Di panggung Liga Champions, Inzaghi berhasil membawa Inter Milan menembus partai final sebanyak dua kali, yakni pada musim 2022/2023 dan 2024/2025. Namun, asa untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar harus pupus karena dalam kedua kesempatan tersebut, Inter gagal keluar sebagai juara.
Terutama, kekalahan telak 5-0 dari Paris Saint Germain (PSG) pada final Liga Champions yang berlangsung di Allianz Arena pada 31 Mei 2025, santer disebut-sebut sebagai faktor krusial yang mempengaruhi keputusan Oaktree, selaku pemegang saham mayoritas, untuk berpisah dengan Simone Inzaghi. Ironisnya, skor 5-0 tersebut juga tercatat sebagai rekor kekalahan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.