KALTENG POS – Ambisi besar bek tengah Timnas Indonesia, Jay Idzes, untuk merumput bersama Udinese di kancah Serie A tampaknya harus tertunda. Kegagalan transfer ke klub asal Friuli tersebut dipicu oleh tingginya valuasi harga yang ditetapkan oleh Venezia, yang dinilai memberatkan bagi manajemen Udinese. Meski demikian, ada kabar positif: dua klub Serie A lainnya, Bologna dan Lecce, dikabarkan telah menunjukkan minat serius untuk memboyong bek tangguh ini.
Mengapa Transfer Udinese Terganjal?
Spekulasi mengenai kepindahan Jay Idzes ke Udinese sesungguhnya didasari oleh alasan yang kuat. Udinese memang sedang gencar mencari pengganti Jaka Bijol, bek tengah asal Slovenia yang baru saja dilepas ke Leeds United dengan nilai transfer mencapai €22 juta. Kebutuhan akan pemain di posisi bek tengah ini menjadi prioritas utama Udinese selama bursa transfer musim panas.
Profil Idzes, seorang bek tengah berusia 25 tahun dengan pengalaman internasional dan performa konsisten bersama Venezia – bahkan sempat dipercaya sebagai kapten tim – menjadikannya kandidat ideal. Namun, realitas keuangan Udinese tidak seideal yang diperkirakan. Dari dana €22 juta yang diperoleh dari penjualan Bijol, klub wajib menyisihkan 10% atau setara €2,2 juta kepada CSKA Moskow sebagai bagian dari klausul sell-on fee.
Sisa dana sebesar €19,8 juta dari penjualan Bijol tersebut harus dialokasikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan skuad lainnya. Ketika Venezia mematok harga Jay Idzes mendekati valuasi Transfermarkt, yakni €7,5 juta (sekitar Rp141 miliar), Udinese menilai investasi sebesar itu terlalu besar hanya untuk satu pemain pengganti.
Perbandingan dengan biaya rekrutmen Bijol tiga tahun lalu yang hanya €4 juta dari CSKA Moskow, semakin memperbesar keraguan Udinese. Perbedaan harga yang signifikan ini jelas mencerminkan inflasi di pasar transfer pascapandemi. Udinese masih mempertanyakan apakah kualitas Idzes sepadan dengan harga premium yang harus mereka bayarkan.
Peluang Emas dari Bologna dan Lecce
Keraguan yang ditunjukkan oleh Udinese justru membuka pintu bagi kompetitor lain di Serie A. Bologna dan Lecce dilaporkan mulai mengintensifkan pendekatan mereka terhadap Jay Idzes, menciptakan persaingan yang semakin ketat di bursa transfer.
Bologna: Klub yang baru saja mengamankan tiket Liga Champions ini tentu menawarkan daya tarik kuat, memberikan prospek pengalaman kompetisi Eropa. Ini dapat menjadi lonjakan karier yang sangat signifikan bagi Jay Idzes.
Lecce: Meskipun dengan status yang lebih sederhana dibandingkan Bologna, Lecce berpotensi menawarkan jaminan waktu bermain yang lebih banyak bagi Idzes. Hal ini krusial bagi seorang pemain yang ingin terus mengembangkan performa dan kemampuannya.
Posisi Kuat Venezia dan Nilai Jay Idzes di Pasar
Situasi ini secara langsung memperkuat posisi tawar Venezia dalam mempertahankan valuasi tinggi untuk kapten tim mereka. Keputusan untuk mempertahankan harga Jay Idzes yang tinggi bukanlah tanpa alasan kuat:
Pertama, Jay Idzes telah membuktikan diri sebagai tulang punggung pertahanan tim dan figur kepemimpinan yang esensial, sehingga sulit untuk digantikan.
Kedua, kontraknya yang masih berlaku hingga tahun 2027 memberikan posisi negosiasi yang sangat kuat bagi Venezia, karena mereka tidak berada di bawah tekanan untuk segera menjual pemain.
Ketiga, performa Idzes yang cemerlang bersama Timnas Indonesia di berbagai turnamen internasional telah secara signifikan meningkatkan nilai pasarnya, khususnya di pasar Asia yang kini semakin menguntungkan secara komersial.
Langkah Selanjutnya untuk Jay Idzes
Kegagalan transfer ke Udinese ini sejatinya bukanlah akhir dari segalanya bagi Jay Idzes. Venezia tetap menyediakan platform yang solid bagi pengembangan kariernya. Namun, dari perspektif ambisi pribadi, tertundanya perpindahan ini mungkin akan menunda rencana Idzes untuk berlaga di level kompetisi domestik Italia yang lebih tinggi.
Kasus Idzes ini menjadi gambaran nyata dari kompleksitas pasar transfer modern. Harga tinggi tidak selalu menjadi jaminan sebuah transfer akan terealisasi, terutama saat klub pembeli memiliki keterbatasan anggaran dan berbagai opsi lain di pasar. Bagi talenta Indonesia lainnya, situasi ini menggarisbawahi pentingnya membangun nilai pasar secara konsisten, sembari tetap realistis terhadap ekspektasi transfer. Kualitas performa haruslah selaras dengan tuntutan harga yang dianggap wajar oleh klub-klub peminat.
Minat yang ditunjukkan oleh Bologna dan Lecce membuktikan bahwa reputasi Jay Idzes di kancah Serie A tetap solid dan menarik perhatian. Bursa transfer masih akan bergulir selama beberapa minggu ke depan, memberikan ruang bagi semua pihak untuk kembali bernegosiasi atau mencari solusi kreatif. Yang jelas, Jay Idzes tetap menjadi salah satu pemain Indonesia paling berharga di pasar Eropa, terlepas dari apakah ia akan pindah ke Udinese atau tidak musim ini.