Kebakaran Kapuk Muara: 9 Tenda Pengungsian Siap Tampung Korban

admin

Panji.id – , Jakarta – Sebuah kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat, 6 Juni 2025. Insiden yang dimulai sekitar pukul 12.18 WIB ini baru dapat dipadamkan sepenuhnya oleh petugas pemadam kebakaran pada pukul 21.00 WIB. Pemerintah Provinsi Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Utara segera berkoordinasi untuk merespons dan menangani dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini.

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, melalui Staf Khususnya, Chico Hakim, telah menginstruksikan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk segera bertindak. Instruksi tersebut fokus pada penanganan cepat dampak kebakaran yang menimpa warga di RT 017 RW 04, Kelurahan Kapuk Muara. “Gubernur memerintahkan penanganan cepat sejak hari kejadian,” tegas Chico Hakim dalam keterangan tertulisnya yang dirilis pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat, segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan mengoordinasikan pendirian tenda pengungsian. Menurut Chico, sebanyak sembilan unit tenda telah didirikan sejak Jumat malam, dengan beberapa di antaranya berasal dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, guna menampung para warga yang kehilangan tempat tinggal.

Selain fasilitas pengungsian, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan logistik esensial. Sekitar 2.500 boks makanan siap saji telah didistribusikan kepada para pengungsi. Chico menambahkan bahwa bantuan lain seperti obat-obatan dan perlengkapan bayi akan terus diberikan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan mendesak para korban kebakaran Kapuk Muara.

Untuk memadamkan api yang berkobar, sebanyak 150 personel pemadam kebakaran dikerahkan, didukung oleh 29 unit mobil pemadam. Hingga saat ini, pemerintah daerah masih terus melakukan pendataan komprehensif mengenai jumlah warga terdampak dan estimasi kerugian kerusakan bangunan akibat amukan si jago merah.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa kebakaran di permukiman padat Kapuk Muara ini menghanguskan area seluas tiga hektare atau sekitar 30.000 meter persegi. “Objek yang terbakar merupakan rumah panggung semi permanen dengan material yang mudah terbakar, sehingga api dengan cepat menjalar,” ungkap Gatot pada Jumat. Kondisi material bangunan yang dominan mudah terbakar menjadi faktor utama cepatnya penyebaran api.

Berdasarkan perhitungan awal dari Gulkarmat, total kerugian materiil akibat peristiwa kebakaran Kapuk Muara ini diperkirakan mencapai angka fantastis, yakni Rp 8 miliar.

Clara Maria Tjandra Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Also Read

Tags