Kerusuhan PSG: Fakta Terungkap di Balik Selebrasi yang Ricuh!

admin

Perayaan kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions 2024/25 di Paris, Prancis, berakhir tragis dengan dua orang meninggal dunia dan ratusan lainnya ditangkap. Insiden kekerasan dan kerusuhan ini menodai momen bersejarah yang seharusnya menjadi euforia bagi klub dan para penggemarnya.

Dikutip dari Antara Jabar pada Senin, 2 Juni 2025, seorang remaja berusia 17 tahun tewas ditikam di Dax, sementara seorang pria 23 tahun meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan skuter di pusat kota Paris pada Minggu, 1 Juni 2025. Kementerian Dalam Negeri Prancis, sebagaimana dilaporkan Euro News pada tanggal yang sama, mengungkapkan bahwa kerusuhan tersebut juga menyebabkan 192 orang terluka. Bahkan, seorang petugas keamanan dilaporkan koma akibat terkena kembang api. Dalam upaya mengendalikan situasi, pihak kepolisian berhasil menangkap 559 orang terkait berbagai insiden kericuhan yang terjadi.

Ratusan Kendaraan Terbakar

Kemenangan perdana PSG di Liga Champions memicu euforia luar biasa di ibu kota Prancis. Ribuan penggemar langsung membanjiri jalanan Paris, terutama di sekitar Champs-Élysées dan ikonik Menara Eiffel. Mereka merayakan dengan menyalakan suar, kembang api, dan mengibarkan bendera kebanggaan PSG. Di Stadion Parc des Princes sendiri, sekitar 50.000 orang yang menonton laga final melalui layar besar turut tumpah ruah ke jalanan untuk merayakan kemenangan bersejarah ini.

Namun, suasana sukacita tersebut dengan cepat berubah menjadi kekacauan dan kekerasan di beberapa lokasi. Mobil-mobil dibakar, halte bus dirusak secara brutal, dan bentrokan pecah antara polisi anti-huru-hara dengan massa. Di area Champs-Élysées, kerusakan parah terlihat pada halte bus, memaksa polisi untuk membubarkan kerumunan dengan tembakan gas air mata dan semprotan meriam air. Data sementara dari Kementerian Dalam Negeri Prancis menunjukkan lebih dari 200 kendaraan hangus terbakar, serta sekitar 22 anggota keamanan dan tujuh petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

Tembakan Gas Air Mata

Saat malam semakin larut, aparat kepolisian semakin gencar merespons situasi. Jurnalis AFP yang berada di lokasi menyaksikan penggunaan meriam air secara masif di jalan raya terkenal tersebut untuk membubarkan kerumunan yang terus bergerak hingga ke Arc de Triomphe, monumen megah di ujung Champs-Élysées. Pihak Kepolisian setempat mengeluarkan pernyataan, “Kelompok perusuh di Champs-Elysees mencoba memicu kekacauan dan berulang kali terlibat konfrontasi dengan petugas dengan melemparkan kembang api berukuran besar serta benda-benda lainnya.”

Kecelakaan Mobil

Di lokasi yang berbeda, tepatnya di Grenoble, Prancis tenggara, terjadi insiden terpisah. Pihak kepolisian melaporkan sebuah mobil menabrak para pendukung yang sedang merayakan kemenangan PSG. Akibatnya, empat orang mengalami luka-luka, dua di antaranya menderita luka serius. Menariknya, semua korban dilaporkan merupakan anggota dari satu keluarga yang sama. Pengemudi kendaraan tersebut segera menyerahkan diri kepada pihak berwenang dan saat ini sedang ditahan. Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan, insiden ini diyakini tidak dilakukan secara sengaja. Hasil tes menunjukkan bahwa pengemudi tersebut negatif alkohol maupun narkoba, seperti disampaikan oleh Kejaksaan setempat.

Pernyataan Resmi PSG

Menanggapi serangkaian insiden kekerasan yang terjadi, Paris Saint-Germain (PSG) menyampaikan penyesalan mendalam. Dilansir dari ESPN, klub melalui pernyataan resminya menyatakan, “Kemenangan ini seharusnya menjadi momen kebahagiaan bersama. Insiden-insiden terpisah ini tidak mencerminkan nilai-nilai kami dan sama sekali tidak mewakili mayoritas suporter kami.” Meskipun sebagian besar perayaan kemenangan PSG berlangsung tertib dan damai, eskalasi kekerasan di sejumlah wilayah menjadi catatan kelam bagi momen bersejarah tersebut.

Also Read

Tags