Manny Pacquiao: Duel Tinju Terkelam, Pukulan Lawan Bikin Merinding!

admin

Legenda tinju, Manny Pacquiao, telah mengenang pertarungan paling berat sepanjang kariernya yang gemilang.

Perjalanan karier “PacMan” memang sangat panjang dan penuh warna. Petinju legendaris asal Filipina ini memulai debut profesionalnya pada tahun 1995 dan terakhir kali naik ring pada 2021. Selama rentang waktu tersebut, Pacquiao telah menjalani 72 bentrokan, mencatatkan 62 kemenangan, delapan kekalahan, dan dua hasil imbang. Dari puluhan pertarungan yang intens tersebut, ada satu yang menurutnya paling menyulitkan dan meninggalkan kesan mendalam.

Dalam sebuah sesi podcast di kanal YouTube Cigar Talk, Manny Pacquiao mengungkapkan siapa lawan yang memberinya kesulitan paling besar. Mengejutkannya, bukan nama-nama besar seperti Floyd Mayweather Jr. atau Juan Manuel Marquez yang ia sebut, melainkan petinju asal Puerto Rico, Miguel Cotto. Menurut Pacquiao, kekuatan fisik Cotto yang luar biasa dan pukulan-pukulannya yang sangat dahsyat menjadi faktor utama mengapa duel tersebut terasa begitu berat.

“Duel lawan Miguel Cotto,” tegas Pacquiao, seperti dilansir Juara.net dari Secondsout.com. Ia melanjutkan, “Dia begitu kuat… Jotosannya begitu keras.” Pengakuan ini memberikan perspektif baru tentang tantangan yang dihadapi seorang legenda di puncak kariernya.

Pertarungan epik antara Pacquiao dan Cotto berlangsung pada tahun 2009. Laga tersebut berjalan sangat ketat hingga ronde ke-12, dengan banyak yang menduga hasilnya akan ditentukan oleh keputusan juri. Namun, PacMan berhasil menemukan momentum krusial di ronde pamungkas. Dengan sisa 55 detik, Pacquiao sukses mengamankan kemenangan TKO yang dramatis atas Cotto.

Kemenangan sensasional atas Miguel Cotto ini seolah membuka gerbang bagi PacMan untuk mendominasi divisi kelas welter. Setelah pertarungan itu, Pacquiao berhasil meraih empat kemenangan beruntun yang mengesankan sebelum tren kemenangannya terhenti di tangan Tim Bradley pada tahun 2012. Sementara itu, karier Miguel Cotto pasca-Pacquiao bisa digambarkan seperti wahana rollercoaster. Ia sempat turun ke kelas menengah ringan dan menjadi juara versi WBA setelah mengalahkan Yuri Foreman. Namun, sabuk juara tersebut direbut oleh Floyd Mayweather Jr. dua tahun kemudian, pada 2015. Setelah kekalahan dari Mayweather, Cotto menjalani tujuh pertarungan dengan empat kemenangan dan tiga kekalahan. Ia akhirnya resmi pensiun dari dunia tinju pada tahun 2017, setelah dikalahkan oleh petinju Amerika Serikat-Yaman, Saddam Ali, dalam duel perebutan sabuk juara kelas menengah ringan versi WBO.

Also Read