Media China Sindir Pesta Timnas Indonesia di Bali: Jemawa?

admin

Sebuah pesta ulang tahun yang diselenggarakan untuk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Bali, telah menjadi sorotan tajam, terutama dari media China. Perayaan ini, yang turut dihadiri oleh staf dan para pemain Timnas Indonesia, berlangsung di tengah periode penting pemusatan latihan (TC) skuad Garuda.

Digelar pada Jumat, 30 Mei 2025, suasana pesta terekam dalam video yang beredar luas di media sosial. Para pemain dan pelatih Timnas Indonesia terlihat kompak mengenakan kemeja putih, larut dalam kegembiraan dan keceriaan, menyiratkan momen kebersamaan yang mendalam.

Beberapa nama beken di skuad Garuda, seperti Nadeo Argawinata, Mees Hilgers, dan Joey Pelupessy, bahkan terlihat aktif bernyanyi dan berjoget, menambah semarak suasana. Namun, di balik kemeriahan itu, kehadiran penggawa Merah-Putih dalam acara tersebut memicu beragam respons dari publik. Sebagian melihatnya sebagai upaya positif membangun keakraban dan kekompakan tim, sementara yang lain tak dapat menahan pertanyaan tentang profesionalisme dan fokus tim jelang laga krusial.

Konteks perayaan ini menjadi semakin penting mengingat Timnas Indonesia akan segera menjamu Timnas China dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertarungan sengit kedua tim dijadwalkan pada Kamis malam, 5 Juni 2025, di kandang kebanggaan, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Menariknya, perayaan ulang tahun Erick Thohir di Bali ini tidak luput dari perhatian tajam media China, khususnya media 163. Mereka menginterpretasikan pesta tersebut sebagai sinyal bahwa Skuad Garuda terlalu jemawa dan cenderung meremehkan kekuatan Tim Naga. “Indonesia sekarang meremehkan musuhnya karena kesombongannya,” demikian salah satu kutipan keras dari artikel 163, yang juga menyoroti keikutsertaan pemain “termahal” seperti Hilgers yang terlihat bernyanyi dan menari.

Kritik 163 tidak berhenti di situ; mereka bahkan melabeli pemusatan latihan Timnas Indonesia di Bali sebagai “liburan” semata bagi skuad besutan Patrick Kluivert. Dengan nada sinis, media tersebut meyakini bahwa pendekatan TC yang terkesan santai ini justru membuka celah emas bagi Timnas China untuk mencatatkan kemenangan beruntun atas Indonesia.

Tak hanya menyoroti pemain, 163 juga mengarahkan kritik kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menuduhnya ikut meremehkan lawan. Dalam pandangan mereka, saat Timnas China sibuk dengan latihan intensif, PSSI justru memfasilitasi pemain Timnas Indonesia untuk berlatih sekaligus berlibur di Bali, bahkan disebut-sebut turut mengatur agar anggota keluarga dapat bergabung. “Pelatihan bergaya liburan seperti ini baru pertama kali ada di Indonesia, dan ini juga menjadi kesempatan besar bagi kita untuk mengalahkan Indonesia dua kali!” tegas 163, penuh keyakinan.

Artikel 163 kemudian mempertegas kontras antara kedua tim: sementara Indonesia larut dalam suasana pesta dan liburan di Bali, Timnas China justru memilih jalur persiapan yang jauh lebih serius dan tertutup. Mereka digambarkan sedang “berlari kencang” menuju laga “hidup-mati” melawan Indonesia, dengan fokus penuh untuk menemukan susunan pemain terbaik demi meraih kemenangan.

Dengan keyakinan penuh, 163 menutup artikelnya dengan optimisme bahwa keberuntungan akan berpihak pada Timnas China, sebagai hasil dari kerja keras yang telah mereka curahkan. “Saya percaya bahwa keberuntungan akan berpihak pada mereka yang bekerja keras. Saya harap kita dapat meraih kemenangan gemilang pada tanggal 5 Juni!” pungkas media China itu, menggarisbawahi harapan besar mereka akan duel di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Also Read