PSG Raja Eropa: Rekor Gila & Pencapaian Fantastis!

admin

Panji.id – Penantian panjang Paris Saint-Germain (PSG) untuk mengukir sejarah di kancah Liga Champions Eropa akhirnya berujung manis pada pertengahan tahun 2025. Trofi paling prestisius di benua biru itu menjadi yang pertama kalinya sepanjang sejarah klub sejak didirikan pada tahun 1970.

Klub berjuluk Les Parisiens ini sukses merengkuh gelar juara Liga Champions setelah menumbangkan wakil Italia, Inter Milan, dengan skor meyakinkan 5-0 dalam partai final yang digelar Minggu (1/6/2025) dini hari. Kemenangan telak ini menegaskan dominasi PSG di bawah kepemimpinan pelatih Luis Enrique, yang berhasil mentransformasi tim menjadi kekuatan tangguh dan raja baru di Eropa.

Luis Enrique membangun skuad solid yang didominasi oleh talenta-talenta muda, setelah klub mengambil keputusan berani untuk melepas mega bintang seperti Neymar, Lionel Messi, dan Kylian Mbappe. Di balik keberhasilan bersejarah PSG meraih gelar Liga Champions ini, tersimpan berbagai fakta dan rekor menarik yang berhasil ditorehkan oleh klub asal Paris tersebut.

Enrique Samai Rekor Guardiola

Luis Enrique sekali lagi membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pelatih terbaik di Eropa. Di musim keduanya bersama PSG, ia sukses mengantarkan klub tersebut meraih treble winners, termasuk gelar Liga Champions 2024/2025 yang sangat didambakan.

Berdasarkan catatan Opta, pencapaian luar biasa ini menempatkan Enrique sejajar dengan rekor pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Baik Pep maupun Enrique kini menjadi pelatih yang berhasil meraih treble bersama dua klub berbeda. Sebelumnya, Enrique mencatatkan treble bersama Barcelona pada musim 2014/2015 dengan menjuarai Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions. Kini, bersama PSG, ia melengkapi koleksinya dengan gelar Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions pada musim 2024/2025.

Gelar Perdana PSG

Berbagai upaya dan investasi besar-besaran telah dilakukan PSG untuk meraih gelar Liga Champions yang belum pernah mereka genggam sejak klub berdiri pada tahun 1970. Meskipun telah menggelontorkan dana fantastis untuk mendatangkan pemain-pemain bintang sekaliber Kylian Mbappe, Neymar, hingga Lionel Messi, impian itu selalu kandas di tengah jalan.

Pada musim 2019/2020, PSG sebenarnya nyaris merengkuh gelar Liga Champions, namun harus mengakui keunggulan wakil Jerman, Bayern Muenchen, dengan skor tipis 0-1 di partai puncak. Namun, dengan kedatangan Luis Enrique, PSG secara perlahan tapi pasti membangun kembali tim yang kuat dengan fondasi pemain muda. Tahun ini, mereka berhasil menumbangkan beberapa klub kandidat juara berat seperti Liverpool dan Arsenal, sebelum akhirnya menghajar Inter Milan dengan skor telak 5-0 di final, mengakhiri dahaga gelar yang telah berlangsung puluhan tahun.

Kemenangan dengan Skor Terbanyak

PSG menunjukkan dominasi luar biasa di partai final Liga Champions 2024/2025. Klub asuhan Luis Enrique itu menguasai jalannya pertandingan sepanjang 90 menit, membuat Inter Milan tak berdaya dan menghujani gawang mereka dengan lima gol tanpa balas. Gol-gol kemenangan PSG dicetak oleh Desire Doue (dua gol), Achraf Hakimi, Khvicha Kvaratskhelia, dan Senny Mayulu.

Dikutip dari Sporting News, kemenangan telak 5-0 ini menjadikan PSG sebagai klub dengan kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions. Hasil tersebut melampaui pencapaian AC Milan (1989, 1994), Bayern Muenchen (1974), dan Real Madrid (1960) yang sebelumnya mencatat kemenangan 4-0 di final Liga Champions.

Desire Doue Pemain Termuda Cetak Gol dan Assist

Pemain muda Desire Doue tampil sebagai bintang utama dalam kemenangan sensasional PSG atas Inter Milan di final Liga Champions 2024/2025. Ia mencetak dua gol dan menyumbangkan satu assist, menjadi arsitek di balik kehancuran Inter Milan di Allianz Arena.

Doue sukses menyarangkan bola ke gawang lawan pada menit ke-20 dan ke-63, serta memberikan umpan matang yang berhasil dikonversi Achraf Hakimi menjadi gol pembuka pada menit ke-12. Dikutip dari Opta, torehan impresif ini membuat Doue menjadi pemain termuda sepanjang sejarah yang mampu mencetak gol dan assist di final Liga Champions, pada usia 19 tahun 362 hari. Tak hanya itu, Doue juga menjadi remaja ketiga dalam sejarah yang berhasil mencetak gol di final Liga Champions, mengikuti jejak legenda seperti Patrick Kluivert dan Carlos Alberto.

Tradisi Juara Baru di Munich

Kemenangan PSG di final Liga Champions 2024/2025 turut melanjutkan sebuah tradisi unik yang menyebut bahwa setiap final Liga Champions yang diselenggarakan di Kota Munich, Jerman, selalu menghadirkan juara baru. Inter Milan, yang sejatinya telah mengoleksi tiga gelar Liga Champions, dibuat kelabakan dan tak mampu membendung performa apik PSG.

Selain PSG, sebelumnya terdapat empat klub lain yang berhasil meraih gelar Liga Champions untuk pertama kalinya setelah melakoni laga final di Munich. Keempat tim tersebut adalah Nottingham Forest (1978/1979), Marseille (1992/1993), Borussia Dortmund (1996-1997), dan Chelsea (2011-2012), mempertegas status Munich sebagai “kota penobatan” bagi para juara Liga Champions yang baru.

Also Read