Panji.id – , Jakarta – Seluruh 242 penumpang dan awak pesawat Air India yang jatuh di dekat bandara internasional utama di Kota Ahmedabad, India barat, pada Kamis, 12 Juni 2025, dipastikan tidak ada yang selamat. Pernyataan ini disampaikan oleh komisaris polisi kota setempat.
Rekaman yang diunggah ke media sosial tak lama setelah kecelakaan pesawat itu, dan telah diverifikasi oleh NBC News, menunjukkan gumpalan asap hitam tebal membubung tinggi ke langit dari lokasi sipil di selatan bandara.
“Tampaknya tidak ada yang selamat dalam kecelakaan pesawat itu,” kata G.S. Malik, komisaris polisi untuk Ahmedabad. Ia menambahkan bahwa “beberapa penduduk setempat juga tewas” karena pesawat jatuh di area permukiman yang padat dengan kantor-kantor.
Angka pasti korban tewas dari insiden tragis ini masih dalam proses verifikasi. Pesawat tersebut jatuh pada tengah hari waktu setempat, sesaat setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad dengan 242 orang di dalamnya.
Sebelumnya pada hari itu, kepolisian setempat melaporkan bahwa lebih dari 200 jenazah telah dibawa ke rumah sakit Ahmedabad. Secara terpisah, tim penyelamat di lokasi kejadian menyatakan telah menemukan antara 30 hingga 35 jenazah.
Gambar-gambar dari lokasi kecelakaan yang dibagikan di X oleh kepolisian pusat India memperlihatkan bagian ekor pesawat menonjol dari dinding sebuah bangunan. Gambar lain menunjukkan tim penyelamat berdiri di samping reruntuhan pesawat yang hangus dan pohon-pohon tumbang di dekat kompleks perumahan.
Juru bicara maskapai itu mengonfirmasi kepada NBC News bahwa pesawat tersebut membawa 230 penumpang dan 12 awak kabin. Dalam pernyataan terpisah, maskapai juga merinci kewarganegaraan para penumpang: 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, 1 warga negara Kanada, dan 7 warga negara Portugal. Disebutkan pula bahwa “yang terluka sedang dibawa ke rumah sakit terdekat,” meskipun belum jelas berapa banyak penumpang yang tewas atau apakah ada yang terluka. Maskapai tidak menyebutkan kewarganegaraan awak pesawat.
Penerbangan nahas itu dijadwalkan berangkat pukul 1:10 siang waktu setempat dan diperkirakan mendarat di London pada pukul 18:25 siang waktu setempat.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, melalui postingan di X, menyatakan bahwa tragedi ini “mengejutkan dan membuat kami sedih.” Beliau menambahkan, “Ini sangat memilukan. Di saat yang menyedihkan ini, pikiran saya tertuju pada semua orang yang terkena dampaknya.”
Secara terpisah, Menteri Penerbangan Sipil India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, juga mengungkapkan keterkejutannya dan rasa duka mendalam dalam postingan di X. “Saya secara pribadi memantau situasi dan telah mengarahkan semua badan tanggap darurat dan penerbangan untuk mengambil tindakan cepat dan terkoordinasi,” ujarnya. “Tim penyelamat telah dikerahkan, dan semua upaya sedang dilakukan untuk memastikan bantuan medis dan dukungan pertolongan segera tiba di lokasi.”
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia terus mendapatkan informasi terbaru tentang situasi tersebut. Istana Buckingham juga mengonfirmasi bahwa Raja Charles III terus mendapatkan informasi terkini mengenai insiden ini.
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Boeing 787-8 Dreamliner, menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, yang mencatat bahwa sinyal terakhir dari pesawat tersebut diterima beberapa detik setelah lepas landas.
“Kami mengetahui laporan awal dan sedang berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan.
Kecelakaan pesawat tidak umum terjadi di India. Negara ini memiliki beberapa standar udara paling ketat di dunia, terutama setelah serangkaian pemboman dan pembajakan yang mengguncang sektor penerbangan dari tahun 1970-an hingga 1990-an.