Terungkap! Motif & Kronologi Pembunuhan Koh Alex di Pondok Gede

admin

Kisah tragis menimpa Koh Alex, seorang lansia pemilik toko Immanuel Alex di Pondok Gede, yang ditemukan tak bernyawa pada Sabtu (31/5). Pelakunya tak lain adalah Andreas (21), karyawannya sendiri, sebuah fakta yang mengguncang banyak pihak. Peristiwa pembunuhan ini menyimpan motif kompleks dan kronologi yang memilukan.

Koh Alex Dibunuh Karyawannya Karena Sakit Hati

Terungkap, motif di balik pembunuhan keji Koh Alex berakar dari rasa sakit hati Andreas yang mendalam. Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa Andreas merasa emosi dan tersinggung berat atas perkataan korban.

“Motif daripada pelaku melakukan perbuatannya yaitu karena pelaku ataupun tersangka emosi dikarenakan tersinggung atas perkataan daripada korban dengan kata-kata ‘Kamu kasbon (utang) terus. Kerja saja malas. Jarang masuk. Banyak libur. Enggak kayak yang lain ini’,” jelas Kombes Pol Wira Satya Triputra saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/6).

Andreas, yang bekerja sebagai karyawan di toko tersebut, semula hanya berniat meminjam uang antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk kebutuhan keluarganya. Namun, respons keras dan merendahkan dari Koh Alex justru memicu ledakan emosi tak terkontrol pada Andreas.

Menurut keterangan kepolisian, Andreas sempat membalas ucapan korban dan mempertanyakan sikapnya. Ia berusaha membela diri dengan kalimat, “Saya enggak kerja bener gimana koh? Saya libur kadang disuruh masuk. Kalau pulang aja paling malem beda sama yang lain. Maksudnya ngomong gitu ke saya apa?”

Namun, Koh Alex tetap menolak permintaannya dengan nada tinggi dan menyuruh Andreas untuk tidak banyak alasan. Cekcok mulut itu kemudian berujung pada aksi kekerasan fisik. Andreas secara brutal memukul korban berulang kali, mulai dari pipi, dada, hingga mata.

Amarah Andreas memuncak. Tak hanya memukul, ia juga berulang kali melemparkan kardus berisi air mineral ke arah korban. Puncaknya, kepala Koh Alex membentur kloset dengan keras hingga pecah, mengakhiri nyawanya secara tragis. Setelah korban tak berdaya, Andreas tak hanya pergi. Ia melancarkan aksi perampokan, menggasak uang tunai sebesar Rp 84,6 juta milik korban, dua ponsel, dan satu unit motor. Polisi mengidentifikasi ini sebagai modus operandi pelaku dalam melancarkan aksinya.

Polisi: Pembunuh Koh Alex Berencana Kabur ke Batam Bersama Anak-Istri

Usai melakukan pembunuhan keji tersebut, Andreas segera menyusun rencana pelarian. Ia berniat kabur ke Batam bersama anak dan istrinya. Namun, sebelum mencapai tujuan akhir, Andreas sempat menginap di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

“Pelaku ditangkap pada saat ingin terbang rencananya akan terbang ke Batam untuk menemui rekan dari istri pelaku sendiri. Jadi tujuan pelariannya adalah ke tempat teman dari istri pelaku,” ujar Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menambahkan bahwa dana yang digunakan Andreas selama pelariannya berasal sepenuhnya dari uang hasil curian di toko Koh Alex. Uang tersebut dipakai untuk biaya menginap dan persiapan perjalanan ke Batam.

Yang mengejutkan, kepada keluarganya, pelaku mengaku uang tersebut didapat dari aksi “membobol toko” tempatnya bekerja. Andreas sengaja menyembunyikan fakta keji bahwa ia juga telah menghabisi nyawa pemilik toko. “Bahwa dari keterangan tersangka menyatakan kepada keluarganya itu dari bobol toko. Jadi bukan merampok, tapi membobol toko. Tidak menyampaikan kepada keluarganya (soal pembunuhan),” tambah Wira.

Sudah Pakai Uang 20 Juta: Untuk Beli Handphone dan Biaya Sekolah Adiknya

Saat penangkapan, Kombes Pol Wira menyebut bahwa dari total uang tunai Rp 84 juta yang dibawa pelaku dari toko korban, hanya tersisa Rp 68 juta. Artinya, terdapat selisih sekitar Rp 20 juta yang telah digunakan Andreas dalam waktu singkat.

“Bahwa uang 20 juta yang digunakan pelaku itu ada sempat dibelikan handphone, yang sudah kita sita juga. Ada dua unit. Kemudian ada juga uang yang sudah diberikan kepada keluarganya untuk biaya sekolah adiknya,” jelasnya, menunjukkan bagaimana uang hasil kejahatan itu dengan cepat dialihkan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.

Kronologi Pembunuhan Koh Alex

Untuk memahami lebih dalam insiden tragis ini, berikut adalah kronologi lengkap pembunuhan Koh Alex yang berhasil dirangkum dari keterangan kepolisian:

– Jumat malam, 30 Mei

Pembunuhan berawal pada Jumat, 30 Mei, malam sekitar pukul 20.50 WIB. Andreas mendekati Koh Alex untuk mengajukan utang sebesar Rp 3-5 juta. Namun, permintaan tersebut ditanggapi dengan sangat keras dan merendahkan oleh Koh Alex. Korban menuduh Andreas sebagai pemalas, jarang masuk kerja, dan tidak pernah bekerja dengan benar. Andreas, yang merasa sakit hati dan tersinggung, terlibat cekcok hebat dengan Koh Alex.

Dalam amarahnya, Andreas melemparkan kardus berisi air mineral ke tubuh dan kepala korban. Koh Alex sempat berusaha bangkit dan beranjak menuju kamar mandi. Namun, Andreas terus melempari Koh Alex dengan kardus hingga korban terjatuh, dan kepalanya membentur kloset dengan keras hingga pecah, menyebabkan kematiannya di tempat.

Setelah Koh Alex tak berdaya, Andreas segera melancarkan aksinya. Ia mengambil uang tunai sebesar Rp 84.654.000 dari kamar dan laci toko. Selain itu, ia juga mencuri dua unit ponsel merek Redmi dan kabur menggunakan sepeda motor Honda Vario berwarna silver. Andreas melarikan diri ke arah Jati Makmur, dan di sebuah gang sempit, ia meninggalkan ponsel serta motornya karena takut dilacak polisi, namun tetap membawa seluruh uang hasil curian.

– Sabtu, 31 Mei

Keesokan harinya, Sabtu pagi, jasad Koh Alex ditemukan di dalam rukonya di Pondok Gede. Tim Inafis dari kepolisian segera tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP. Garis polisi dipasang di sekitar ruko untuk mengamankan area penyelidikan.

– Minggu, 1 Juni

Menindaklanjuti laporan yang diterima pada hari sebelumnya, Subdit Resmob Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Polres Bekasi Kota segera melakukan penyelidikan intensif. Hasil kerja keras mereka membuahkan hasil. Pelaku, Andreas, akhirnya berhasil ditangkap pada Minggu dini hari, sekitar pukul 00.10 WIB, di Hotel Ramada, Serpong. Ia ditangkap bersama istri dan anaknya, sesaat sebelum mereka berencana melarikan diri lebih jauh ke Batam.

Also Read

Tags